Petugas mengangkat jenazah korban pembunuhan sadis di Hong Kong. Rurik George Caton Jutting (foto atas) ditangkap dengan tuduhan pembunuhan tingkat pertama. (sumber: telegraph.co.uk) |
Media lokal South China Morning Post, Minggu (2/11) menyebutkan, polisi sudah mengidentifikasi dua korban itu adalah Sumarti Ningsih, asal Indonesia dan satunya lagi perempuan asal Filipina yang belum jelas identitasnya. Keduanya berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Mereka diduga kuat dibunuh secara sadis oleh Rurik George Caton Jutting (29 tahun), lulusan Universitas Cambridge, yang bekerja sebagai pegawai Bank of America Merril Lynch. Rurik ditangkap setelah dua jasad korban ditemukan di dalam apartemennya di lantai 31 di Distrik Wan Chai, Sabtu (1/11) sekitar pukul 03.34 waktu setempat.
South China Morning Post menyebut pembunuhan itu sebagai peristiwa mengerikan dengan gaya American Psycho.
Menurut keterangan polisi, jenazah Ningsih ditemukan dalam keadaan telanjang. Tubuhnya dimasukkan ke dalam sebuah koper. Petugas menemukan koper itu di balkon apartemen Jutting. Penemuan itu atas laporan warga yang mencium bau busuk. Diduga, jenazah itu sudah lima hari ada di sana.
Sedangkan jenazah perempuan asal Filipina ditemukan dengan luka tusuk dan ada di lantai apartemen Jutting. [Beritasatu.com]
0 Response to "Korban Pembunuhan Sadis di Hong Kong Ternyata WNI"
Post a Comment