Miris dan Fenomenal Korbankan Moral, Menjadi Glamour

Be-96 | Istilah ayam kampus memang tidak populer di tengah masyarakat, namun cerita ayam kampus yang biasa diarahkan kepada mahasiswi yang nyambi ‘jualan’, tentu dengan imbalan uang, ternyata sudah menjadi hal yang lumrah. Buktinya saat Tim telusur mencari ayam kampus sangat dengan mudah mendapatkan mangsa, salah satunya sebut saja Melaty (19) .

Miris dan Fenomenal Korbankan Moral, Menjadi Glamour

Wanita yang dijemput disebuah kosk-kosan elit di jalan JDS, melalui transaksi dengan seorang mamy secara terbuka mengakui keberadaannya terjun ke dunia hitam. Saat berada dalam kamar di sebuah hotel ternama di Gorontalo, Melaty mengungkapkan terjun ke dunia prostitusi dimulai tahun 2011. Awal mulanya, mahasiswi angkatan 2011 itu mengaku diajak oleh teman. “Waktu datang dari kampung saya tidak tahu dunia prostusi (ayam kampus), tapi lama-lama karena pengaruh pergaulan dan lingkungan ya, jadi ikut-ikutan,” ungkapnya mengawali pembicaraan.

Selanjutnya perempuan yang baru berusia 19 tahun tersebut menceritakan awal dirinya mulai menemani ‘om-om’ karena ajakan teman satu kampus.. “Saat bersama dengan teman-teman di kampus maupun di luar kampus, selalu muncul soal cerita om -om, terus pejabat yang minta ‘ditemenin’ , sampai akhirnya aku pun diajak. Dan akhirnya aku pun ketagihan karena penghasilannya lumayan buat nambah-nambah isi lemari sama beli gadget baru,” paparnya.

Melaty pun tidak memungkiri, alasan dirinya mau menjadi ayam kampus untuk membeli sejumlah barang. Atau dengan kata lain agar bisa mempunyai segala barang yang trend dan up to date.
“Memang nda munafik saya terjun kedunia hitam ini, awalnya juga karena mau beli gadget yang baru-baru. Sementara kan kalau minta sama orang tua tidak mungkinlah ,” ucap Melaty polos.

Namun, perempuan cantik berkulit bersih ini tidak selalu mencari uang dengan ‘menemani’ para lelaki hidung belang yang memesannya. Karena disamping kuliah dan menjadi ayam kampus, ternyata Melaty berprofesi karyawan swasta.

Ditanya bagaimana dirinya memasarkan dirinya, Melaty mengaku hal tersebut dilakukan dari mulut ke mulut. “Selain itu biasanya panggilan orderan itu datang dari Mami. Kemudian nanti dari salah satu teman yang punya link ke om-om yang mau pesan beritahu saya, habis itu kalau kita udah setuju, semua udah deal dari tempat sampai bayarannya ya baru dibuat janji ketemuan,” bebernya.

Melati pun tidak sembarang dalam memilih siapa pria hidung belang yang akan ia temani. Wanita kelahiran 1994 ini mengaku termasuk tipe yang selektif dalam memilih pria yang akan ia temani.
” Kita akui emang butuh duit tapi nggak sembarangan juga kalau ada tawaran main, karena kita selalu selektif. Aku lebih memilih ke eksmud-eksmud (eksekutif muda), yang usianya nda lebih dari 45-an. Tapi kalau lebih dari itu juga nda apa-apa asalkan ada uangnya ,” beber Melati sambil sibuk memainkan BB berwarna hitam miliknya.(***)

0 Response to "Miris dan Fenomenal Korbankan Moral, Menjadi Glamour"

Post a Comment