Ritual itu, lazim disebut Nyotaimori, artinya makan di atas tubuh wanita. Akan tetapi, praktik itu kekinian terlarang di Jepang.
Dilansir dari Daily Mail, Minggu (23/11/2014), meski sudah dilarang, kenyataannya masih banyak masyarakat yang melakukan budaya ini secara sembunyi-sembunyi. Hanya kalangan eksklusif tertentu saja, biasanya bisa menikmati Nyotaimori.
Lawannya, lelaki telanjang, disebut Nantaimori. Namun, hal ini tak pernah ada, karena dianggap sangat merendahkan derajat lelaki di Jepang.
Dalam praktiknya, gadis berusia 16 tahun telanjang bulat sebagai tokoh Nyotaimori, dan di atasnya diletakkan sushi maupun sashimi, lalu disantap para pria-pria dari kalangan eksekutif saja.
Pelaku wanita Nyotaimori sebenarnya tidak bisa sembarangan. Harus ada pelatihannya. Harus tahan geli, bisa tenang sehingga dapat mengatur suhu badan tetap dingin. Jadi sebelum melakukan tradisi tersebut, dia harus mandi, bersih, semua rambut tubuh, termasuk rambut yang di bawah harus bersih.
Selain itu, si wanita harus bisa berbaring tidur berjam-jam tanpa gerak tanpa emosi. Walau terkadang, badannya tersiram air agak dingin cipratan atau penumpahan anggur sengaja agar seolah tambah lezat, dan sebagainya. Harus mampu mati rasa.
Kalangan eksekutif ini, biasanya diselingi minuman keras pula. Namun, apabila ada permainan seks biasanya bukanlah wanita Nyotaimori yang dipakai melainkan companion (wanita yang menemani masing-masing dari pria tersebut). [Tribunnews.com]
Nyotaimori, Enjoy Sushi on Women's Body
NyotaimoriEver hear the word nyotaimori or naked sushi? Well how to eat the strange and unusual it is to provide sashimi or sushi on naked women body. The practices of eating like this come from Japan which is currently widely imitated by other countries.
Before becoming a "plate" food, women are usually young and beautiful are trained to be able to lie for hours without moving at all. Women should also be able to withstand the cold due to air conditioning or food placed thereon.
Before the service, the woman who became the base should be a special aroma shower with soap and then rinse with cold water. On the other country by reason of sanitation naked woman's body was covered with transparent plastic before it is put sushi.
According to the restaurant which is entered into this show and the guests, art of eating is part of the art. However this is of course disputed by feminists who say that such practices are exploiting women's bodies.
There were varied reactions to the world like it and consider it art, but some are thought strange and immoral. Well in China itself forbidden practices like this restaurant for reasons of health. In Japan such practices are considered normal, especially big cities like Tokyo where the presentation of foods in a way many do unusual.
Not only in Japan, in other cities such as Berlin, London, San Francisco, New York, and Paris is also a restaurant which serves like this thing, it's just not published to avoid protests.
0 Response to "Mengintip "Nyotaimori," Santap Makanan di Atas Tubuh Wanita Telanjang di Jepang"
Post a Comment